Workshop Nasional Pengurangan Resiko Bencana

Langkah awal dari serangkaian kegiatan program Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Urban Poor Consortium (UPC) dan Jejaraing Rakyat Miskin Indonesia (JERAMI) tahun 2015 adalah workshop nasional PRB yang dilakukan di Kinasih Resort, Depok. Workshop dilakukan selama 4 hari dari tanggal 17 sampai 20 Maret 2015, dengan peserta berjumlah 20 orang yang merupakan aktivis UPC dan perwakilan JERAMI dari 7 kota.

Ada 5 narasumber yang diundang untuk memberikan masukan dan berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam workshop kali ini. Mereka adalah :

20150319_102452
1. Dr. Safrizal ZA, M.Si, Kepala Direktorat Perencanaan Administrasi Publik, Kementerian Dalam Negeri, Republik Indonesia;

2. Iyan Kusumadiyana, Kepala Tanggap Darurat, Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alama, Kementerian Sosial, Republik Indonesia;

3. Dr. Eko Teguh Paripurno, Direktur Pusat Manajemen Bencana, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)Yogyakarta, penerima the United Nations Sasakawa Award for Disaster Reduction 2009.

4. Zulkifi, aktivis dari Air Putih, sebuah lembaga yang memberikan pelayanan IT dan pengelolaan penyebaran informasi terkait bencana;

5. Dian Tri Irawati, aktivis dari Rujak Center for Urban Studies.
20150317_135247
Selain 5 pembicara dari luar, ada pula pembicara dari UPC sendiri yakni Fardi Ali Gurit, yang memberikan materi terkait pemetaan partisipatif terkait bencana, dan M. Nawir yang berbagi pengalaman pengorganisasian rakyat paska bencana di Aceh . Fardi bersama JRMK Jakarta sedang dalam proses melakukan pemetaan partisipatif di beberapa kampung informal di Jakarta, sehingga kali ini tinggal disesuaikan aja proses, tahapan, dan materinya dengan pengurangan risiko bencana.
20150317_133959
Dari setiap evaluasi yang dilakukan paska pemberian materi dan diskusi, setidaknya peserta workshop telah memahami :

1. Peran Kementerian Sosial dalam menangani bencana, baik sebelum, ketika bencana, dan sesudah bencana terjadi. Di sini juga dipahami di bagian mana kira-kira UPC bisa bekerjasama dengan Kementerian Sosial.

2. Peran dan fungsi Kementerian Dalam Negeri dalam koordinasi antara birokrasi pemerintah pusat dan daerah dalam manajemen bencana;

3. Konsep dan definisi bencana, cakupan PRB, dan langkah-langkah apa yang perlu dilakukan dalam PRB;

4. Pengetahuan dan kreativitas lokal yang perlu ditemukan dan dikembangkan dalam PRB, dan belajar dari pengalaman dari kota atau Negara lain;

5. Apa peran media, baik tradisinal maupun kontemporer, termasuk media sosial, dalam PRB;

6. Tujuan, metode, dan tahapan dalam melakukan pemetaan partisipatif terkait PRB;
20150317_090231
Pada hari terakhir workshop, semua peserta dengan dibagi per kota, membuat rencana tindak lanjut program PRB sampai bulan Agustus. Kemudian rencana tindak lanjut tersebut di bahas dalam pertemuan pleno, untuk disepakati dan disesuaikan dengan tahapan yang dilakukan secara nasional.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *