Pada liburan Ramadhan tahun ini, Gerakan Rakyat Miskin Bersatu (GERMIS), Kendari mengadakan kegiatan pengenalan permasalahan bencana yang sering terjadi di Kota Kendari kepada anak-anak. Kegiatan ini dikaitkan dengan pengembangan kreativitas anak melalui gambar di Kampung Benua Nirai, Kelurahan Abeli, Kendari.
Jian (10) menggambar kejadian banjir besar dan rumah-rumah terendam air dan dua buah perahu tim SAR sedang berusaha menolong warga. Ia menjelaskan kejadian banjir yang sering dilihat di TV, yang selalu ada Tim SAR yang menolong warga.
Lain halnya dengan Dani (9) menggambar sebuah gunung dan beberapa mobil dan rumah tertimbun tanah. Dani menjelaskan, bahwa gambarnya berupa tanah longsor yang bisa kapan saja muncul di kampungnya karena berada di daerah pengunungan. Oleh karena itu, anak-anak tidak boleh menebang pohon sembarangan yang tumbuh di kampung.
Begitupun dengan Harni Anti (9), dia menggambar rumah-rumah rusak. Ia menjelaskan situasi gambarnya ketika terjadi bencana gempa bumi, rumah-rumah bisa rusak berantakan.
Lain lagi dengan Alif (5) yang menggambar sebuah rumah terbakar dan sesorang membakar sampah di samping rumah. Alif menjelaskan penyebab kebakaran biasa terjadi karena membakar sampah di samping rumah.
Suhuria, fasilitator anak menjelaskan penyebab kebakaran bukan hanya karena membakar sampah, melainkan dapat juga disebabkan oleh kompor gas yang lupa dimatikan, korsleting listrik, dan menyalakan obat nyamuk. Oleh karena itu, kita perlu memperhatikan barang-barang tersebut sebelum tidur di malam hari.
Menurut Suhuria, penyadaran resiko bencana sejak dini merupakan hal baru dalam organisasi GERMIS, namun hal itu penting untuk diterapkan agar anak-anak sadar dan dapat mengurangi resiko bencana yang akan dihadapi ke depan.